Review Film The Motorcycle Diaries (2004)| Biografi Che Guevara

Review Film The Motorcycle Diaries

Berkisah tentang dua orang pemuda yang melakukan perjalanan hebat mengelilingi amerika selatan dengan menggunakan sepeda motor. Tidak hanya sekedar perjalanan, mereka membawa misi kecil yakni sembari bertualang dengan motor, mereka juga memberikan pengobatan terhadap orang-orang yang sakit yang tak sengaja dipertemukan dengan mereka. Itu juga dikarenakan latar belakang mereka yakni mahasiswa kedokteran.

Sebelumnya film ini telah saya ulas sedikit di “7 Rekomendasi Film Tentang Perjalanan dan Traveling”, hanya sedikit ulasan saja dan termasuk ke dalam rekomendasi tentang film-film yang mengangkat tema perjalanan.

Ernesto Guevara(Gael García Bernal) dan Alberto granado(Rodrigo de la serna) adalah mahasiswa dari fakultas kedokteran yang berbeda jurusan, mereka juga sekaligus sahabat karib yang berencana untuk melakukan sebuah perjalanan selama beberapa bulan dan sangat girang ketika melakukan berbagai persiapan.

Dimulai dari Buenos aires, berlanjut ke Kolombia terus ke Peru hingga Venezuela. Perjalanan hebat tersebut nyatanya berlangsung selama satu tahun. Berbagai macam problema hingga kendala mereka hadapi.

Diawal film memang berkesan humoris, namun nyatanya semakin perjalanan berlanjut film semakin memberikan syarat makna yang mendalam, bahkan pembahasan isu-isu ketimpangan sosial ekonomi pun diangkat menjadi salah satu konflik yang dihadapi tokoh. Dua pengelana tersebut belajar dan diajar oleh perjalanan mereka.

Diawal perjalanan juga kita bisa melihat bagaimana lucunya mereka bersenda gurau dengan motor yang penuh dengan perbekalan tersebut. Saking terlalu bercandanya mereka terjatuh terjungkal dan terperosok ke dalam bandar di tepi jalan yang tidak beraspal.

Mengingat perjalanan mereka yang baru saja dimulai, Saya menganggap insiden terjatuh tersebut merupakan permasalahan yang besar yang bakal mereka hadapi. Namun nyatanya tidak, mereka masih saja bisa melanjutkan perjalanan dengan saantai.

Ketika tidak berapa lama, mereka singgah satu hari di rumah pacanya Ernesto untuk melepas kerinduan dan melepas kepergiannya. Beberapa permintaan untuk membelikan sesuatu dan berjanji untuk bertemu kembali menjadi tumpah ruah. Sedikit bocoran saja, nyatanya ketika  Ernesto masih dalam setengah perjalanan, dia mendapati surat pernyataan dari kekasihnya perihal hubungan mereka yang sudah berakhir dan kekasihnya tersebut pergi dengan lelaki lain. Kasihan memang, untungnya dia memiliki seorang sahabat yang menguatkannya kembali.

Review Film The Motorcycle Diaries

Segala jenis medan perjalanan memang sanggup dilalui oleh motor tersebut. Salah satu scene yang cukup menarik adalah ketika melintasi sebuah danau, terpaksa mereka menaiki perahu dan setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan salju yang tebal menggerayangi lintasan perjalanan.

Perjalanan yang luar biasa, mendapati motor mereka rusak hingga dipertengahan perjalanan mereka terpaksa menjual motor yang mereka gunakan tersebut karena sudah tidak bisa digunakan lagi. Namun perjalanan tetap berlanjut dengan berjalan kaki, melewati gurun, bermalam di gurun tanpa tenda, melewati perbukitan dan berkenalan dengan rakyat lokal yang ditimpa kesenjangan ekonomi karena pengaruh politik di wilayah tersebut.

Hal yang menarik bagi penulis blog ini adalah ketika mereka sampai di Macu Picu di Peru. Siapa yang tidak mengenal destinasi tersebut, dikenal memiliki nilai-nilai budaya yang kuat karena tampak jelas dari gaya bangunan tersebut yang berdiri kokoh di atas gunung atau bukit yang terjal.

Review Film The Motorcycle Diaries

Sampainya di kota, mereka bermalam di di tempat seorang dokter. Disana mereka belajar, membaca buku dan bersosialisasi dengan dokter tersebut. Mengatakan bahwa mereka memiliki misi kemanusiaan untuk mengobati orang orang yang sakit dan dokter itu pun merekomendasikan kepada mereka untuk pergi ke Peru. Disana mereka menghabiskan waktu beberapa bulan, ikut berkontribusi untuk menyelamatkan rakyat kecil yang sakit dan sedikit terabaikan. Dari tempat inilah nampak dengan jelas keinginan Ernesto untuk memperjuangkan hak-hak rakyat kecil.

Plot ceritanya sendiri sangatlah ramah dan bakal tidak memusingkan penonton. Cenderung mengalir satu arah, maksudnya penonton tidak akan menemukan adegan flashback. Sedangkan dari segi visualisasi sangatlah natural, dominan di alam terbuka dengan landscape yang sangat memanjakan mata. Gurun, salju, danau, laut dan keseluruhannya mereka jejaki juga tak luput menelusuri sudut-sudut kota.

Dipenghujung film baru kita sadari bahwa salah satu sosok mahasiswa kedokteran yang melakukan perjalanan tersebut merupakan sosok revolusioner.

Siapa yang tak mengenal Che guevara? Jadilah film ini mengangkat sedikit Biografi pahlawan revolusioaner tersebut, setidaknya kita mengetahui asal muasal kenapa dan bagaimana bisa sosok pahlawan besar tersebut mendapati pengaruh dan cara pandang baru dalam hidupnya. Yang nyatanya, perjalanan menggunakan sepeda motor mengelilingi amerika selatan tersebutlah yang mengubah sosok seorang mahasiswa kedokteran menjadi pejuang revolusioner.

Sekian dulu Review Film The Motorcycle Diaries. Masih banyak sebenarnya momen yang menarik dari film ini, terkadang membuat kita terbahak dan seketika juga membuat penontonnya menjadi tersentuh.


Baca juga ulasan Review dan Rekomendasi Film maupun Buku dari Rasssian :

Satu Balasan untuk “Review Film The Motorcycle Diaries (2004)| Biografi Che Guevara”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *