Review Film JAKARTA UNDERCOVER (2017) | Menilik Sisi Gelap Kehidupan Ibu Kota

Review Film JAKARTA UNDERCOVER

Tidak hanya sekedar kehidupan malam di kota Jakarta, tetapi lebih dalam lagi dan lebih mengeksplore bagaimana sebuah kehidupan yang terselubung ada dan bersemayam di kota Metropolitan tersebut. Lebih jelasnya mari kita review Film Jakarta Undercover ini. Geser bawah kuy!

Dibintangi oleh artis-artis ternama tentu membuat saya penasaran, seperti apakah kehidupan kota Jakarta yang berani di suguhkan pada film ini. Apakah kehidupan malam yang biasa ada di kota-kota besar atau justru kehidupan malam yang penuh drama?

Namun yang membuat saya bergidik untuk menonton pada awalnya ya karena ada Oka Anatara dan Baim Wong sebagai tokoh pemeran utamanya. Karena setahu saya Oka Anatara dan baim wong memiliki gaya acting yang sudah tidak di ragukan lagi.

Review Film JAKARTA UNDERCOVER
Oka Anatara-Richard Kyle-Baim Wong

Setelah itu alasan kedua untuk mau menonton film ini ya tentu tema cerita yang diangkat. Namun kembali lagi kepada siapa actor yang bakal memerankannya, bagi saya. Toh kalau itu Reza Rahardian saya tidak bakal menonton, karena sudah bosan juga melihat ia selalu nangkring di film layar lebar.

Review Film JAKARTA UNDERCOVER
Para Pemeran – Moammar Emka’s Jakarta Undercover

Nah, sebelumnya Film Jakarta Undercover sudah pernah rilis pada tahun 2006 yang diperankan oleh Luna maya, Lukman Sardi, Fachry Akbar dan sederet actor lainnya. Film tersebut diangkat dari buku karya Moammar Emka dengan judul yang sama. Setelah itu, Film Jarkarta Undercover di rilis kembali pada tahun 2017 dengan tema yang sama namun cerita berbeda dan tentu yang versi remake ini memiliki sumber yang lebih kuat dan cerita yang kelam.

Sinopsis :

Cerita bermula pada kehidupan seorang pemuda bernama pras(Oka Antara)yang berprofesi sebagai Wartawan. Di ceritakan juga ia pada awalnya menulis tentang kehidupan-kehidupan anggota DPR, baik yang sedang fenomenal maupun yang tertimpa isu-isu miring. Menulis untuk kebutuhan sebuah perusahaan media cetak yang lumayan ternama di kota Jakarta.

Pada suatu malam kala itu pras tak sengaja menyelamatkan seorang banci bernama Awink(Ganindra Bimo) yang sedang di gaduh dan dipermainkan oleh para preman. Dari keterkaitan dengan peristiwa tersebutlah membuat ia membuka sebuah jalan baru di kehidupan kota Jakarta. Perkenalan dengan banci tersebut membuat nya merambah dunia malam di Jakarta.

Si banci tersebut berprofesi sebagai penari di salah satu club di kota Jakarta dan memiliki banyak kenalan terhadap berbagai macam manusia malam, baik yang suka berjudi, mabuk-mabukan hingga  yang melakukan transaksi obat-obatan terlarang. Si Banci mengajak Pras untuk ikut kesalah satu klub tempat dimana ia bekerja, sebagai aksi balas budi, setidaknya sekedar minum-minum.

Setelah tidak lama menikmati suasana klub yang begitu hiruk pikuk dan asing baginya, jadilah ia keluar untuk mencari angin dan mencari beberapa saat untuk ketenangan. Namun kala itu Pras mendapati dua orang berkelahi dan mengabaikannya, ketika perkelahian tersebut selesai dan ia tak tega melihat salah seorang yang tergeletak dan terluka, jadilah ia selamatkan dan membawanya ke rumah sakit.

Nah, disinilah titik mula pras akan memasuki dunia yang terselubung di kota jakarta. Penyelamatan yang ia lakukan tersebut berbuah balas budi bagi seseorang, yang pada akhirnya membuat ia menjalin hubungan dengan orang tersebut, yang mana orang tersebut adalah salah satu mafia dan menjalankan beberapa  pekerjaan haram.

Mau tak mau ia terseret pada gaya kehidupan si mafia tersebut dan terikat nantinya pada beberapa konflik. Pertemua Pras dengan seorang wanita yang bernama Laura(Tiara Eve) juga membuat hidupnya berubah.

Cinta yang asing, keterikatan dengan mafia dan deadline pekerjaan yang sudah tak tertahankan, kira-kira begitulah konflik yang dihadapi oleh si tokoh utama nantinya.

Film yang disutradarai oleh Fajar Nugros ini terbilang cukup berhasil dalam menampilkan keseharian anatara hingar-bingarnya pesta harian masyarakat kelas atas dengan suasana di rumah susun yang sempit tempat Pras melakukan kesibukan menulisnya.

Selain itu, terdapat beberapa adegan dewasa di dalam film ini, yang memberikan Rate untuk penonton kira-kira 21+. Sisi sensual yang coba di tampilkan oleh film ini tidak akan menjadi masalah karena masyarakat indonesia semakin cerdas dalam memaknai sebuah karya.

Selain itu, Film Jakarta Undercover memiliki misi menyuarakan nilai kemanusiaan kepada masyarakat, tentang isu-isu yang selama ini dianggap tabu, seperti perdagangan manusia dan prostitusi.


Baca juga Review-review dan rekomendasi film lainnya yang tak kalah lebih menarik :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *