TekkonKinkreet a Movie by Michael Arias, menghadirkan sisi unik dan langka dari sebuah anime, sekilas terlihat aneh dan penggambarannya yang bisa dibilang jauh dari kata fresh. Namun jika dilihat lebih dalam lagi kita akan dibuat tercengang oleh film garapan Michael Arias ini. Isu yang diangkat pun sangat pekat dan merambah kepada kehidupan kelam di jepang, tetapi dengan penyisipan berbagai macam culture yang tidak akan pernah kita temui di Anime Movie manapun sebelumnya.
Berlatar di suatu distrik bernama Treasure Town, kakak beradik yang bernama Kuro ( yang di Indonesia kan berarti Hitam) dan Shiro (Putih) tinggal di sana. Banyak hal buruk terjadi di kota ini, namun mereka tetap bertahan di saat yang lain menyerah dan pindah ke kota lain. Mereka berdua dianggap mengganggu dan merasa kota hanya milik mereka, padahal ada yakuza yang siap menghancurkan mereka.
Konflik terjadi saat ada orang baru berbisnis di kota itu untuk membangun taman bermain. Bahaya justru semakin mengancam karena kontraktor bernama Hebi (yang artinya Ular) lebih kejam dari Yakuza yang selalu mengejar Kuro dan Shiro yang kerap mengganggu keberadaan mereka.
Animasi pada film ini jelas sangat berhasil. Latar kota Treasure Town nya begitu menawan. Bayangkan ada berbagai macam artefak budaya seperti Ganesha dari India, wayang dari Indonesia dan banyak lagi yang tidak bisa disebutkan. Semua penyelipan budaya itu memang terasa acak, namun dapat kita pahami kenapa kota ini di desain sedemikian rupa.
Transisi animasi yang mulus juga enak dilihat meski tokoh-tokohnya digambar dengan cara yang berbeda, namun bisa dikatakan itu salah satu cara yang unik untuk mempertujukkan sebuah maha karya. Catatan : Film ini jelas Rate yang Dewasa.
Sebagian orang akan tidak berselera melihat penggambaran anime ini, jika dilihat secara detail dan mendalam kita akan tergugah. Bagaiman setiap detail bangunan-bangunan kota dibuat, besi yang berkarat, dinding yang telah berlumut, kabel-kabel yang terbentang, seolah kesemua proporsi background itu terisi dan tidak ada hal polos sekalipun. Disisipkan bermacam budaya dan gaya hidup, terlebih kota metropolitan yang bisa dibilang begitu sumpek untuk di tinggali.
Isu-isu yang diangkat pun sangat terasa tebal dan kontras terhadap kehidupan jepang, gaya hidup Yakuza dan bagaimana mereka melakukan penindasan. Penguasaan dan perebutan suatu wilayah dan Kehidupan disudut kota yang bisa dibilang agak ganjil.
Isu keberadaan hubungan Kuro dan Shiro pun tak terbantahkan, mereka berdua ada untuk salin membutuhkan. Namun sayangnya Shiro yang terlalu kecil memang telah terjerumus kedalam masalah yang sangat besar yang di buat oleh kakaknya Kuro. Pertarungan mereka dalam menghadapi tentara bayaran pun juga tak terelakkan, Disini juga merupakan letak klimaks permasalahan dalam film ini. Hubungan mereka yang begitu miris, sehingga Kuro mengambil keputusan membuat mereka di pisahkan sementara.
Satu lagi yang sangat hebat, yakni Soundtrack yang di selipkan ke dalam film TekkonKinkreet a Movie by Michael Arias ini, sangat bersinergi dan powerfull. Yap, why not? Asian Kung-fu Generation gitu loh.
Kesimpulan, Tentu saja Film TekkonKinkreet a Movie by Michael Arias ini memiliki problematika yang dewasa, dibalik penggambarannya yang unik, kita di hadapkan kepada suasana kelam kehidupan di Treasure Town. Meskipun di perankan oleh tokoh anak-anak, tetap saja anime ini bukan di peruntukkan kepada anak-anak.
Bagi saya Film ini sangat berbekas, hingga sampai saat sekarang ini. Meskipun telah lama rilis dan juga telah lama saya tonton. Pertama karena penggambaran anime yang di produksi oleh Studio 4°C ini dan permasalahan yang diangkat pun sangat bold dengan kakak beradik yang secara gamblang ingin menyelamatkan kota nya.
“This is Planet Earth, Agent White.”,”Do you read me, over?”,”Today I kept peace on this Planet.”,”Over?”,”This Planet’s very peaceful.”,”Over and out.” –Shiro.