Flavor of Youth: Anime Movie Mirip Karya Makoto Shinkai

Flavor of Youth

Flavor of youth merupakan sebuah anime movie garapan dari CoMix Wave yang memiliki 3 cerita pendek yang mencakup keseluruhan durasi film dan hebatnya lagi ketiga cerita ini di satukan dengan satu tema yang telah tertulis pada judul filmya, Flavor of youth.

Dengan menyuguhkan 3 cerita yang berbeda tersebut maka di setiap cerita disutradarai oleh orang-orang yang berbeda, tak pelak juga beberapa diantara sutradara tersebut masih debut. Hmm, apakah movie ini rekomendasi ? untuk lebih jelas scroll lagi ke bawah ya.

Kesemua cerita memiliki suasana background life di kota-kota cina, bukan jepang ya. Cerita pertama adalah The Rice Noodles yang di sutradarai oleh Xiaoxing yi. Bisa dikatakan saya suka dengan cerita pertama ini lantaran di awal cerita lebih menyorot pada kehidupan kota setelah itu berbalik ke masa lalu si tokoh dalam film yang ketika itu masih kecil dan tinggal di pedesaan.

Detail desa yang disuguhkan lumayan membuat penonton menjadi mengingat kehidupan desa yang asri dan menyejukkan. Dengan inti ceritnya yakni tentang makanan favorit sedari dulu hingga teringat oleh si tokoh bagaimana kenangan-kenangannya tentang makanan tersebut mulai dari ia masih kanak-kanak hingga ia dewasa dan makanan tersebut telah hadir di resto-resto masa kini.

Visual nya memang menyerupai Karya-karya Makoto Shinkai, sayangnya menurut saya masih jauh dan ada begitu banyak bagian yang kosong. Ya kalian tahulah maksudnya seperti kurang detail.

Cerita kedua adalah A Little Fashion Show, bercerita tentang dua orang kakah-beradik yang ditinggal oleh orang tuanya. Seperti judulnya, menceritakan tentang dunia fashion, si kakak yang merupakan seorang model dan adiknya mengambil pendidikan perancang busana. Jujur saja sebenarnya saya kurang menyukai tema pembahasan ini, yakni fashion dan ceritanya bisa dikatakan hambar. Saya skip bagian ini.

Kita lanjut ke cerita ke tiga yakni Love in Shanghai, merupakan sebuah cerita pemungkas menurut saya, dari segi cerita dan visual terasa sinkron. Unsur-unsur cerita nya bisa dikatakan menarik. Kembali lagi kepada mengenang masa kanak-kanak, masa sekolah, jatuh cinta dan melanjutkan kehidupan setelahnya. Meskipun ceritanya seperti memaksa layaknya cinta yang malu-malu.

Bercerita tentang 3 orang sekawan ketika masih sekolah, menggunakan kaset tape sebagai penghubung antara mereka, seperti engkau merekam suara bercerita, curhat dan menyampaikan segala keluh kesah dalam rekaman tersebut dan kemudian kau berikan kepada si cewek, kira-kira begitulah gambaran kasarnya. Kemudian sebuah hubungan terjalin diantara mereka meskipun enggan mengakui dan masalahpun muncul karena misscomunication menyebabkan masalah tersebut berlarut hingga mereka dewasa dan ya cerita ini benar-benar pemungkas dari dua cerita sebelumnya.

Menurut saya sendiri film ini bisa masuk rekomendasi lah ya, tapi jangan terlalu berekspetasi terlalu tinggi. Animasi nya bisa disebut lumayan memanjakan mata tetapi masih jauh jika di bandingkan dengan karya Shinkai. Secara keseluruhan ketiga film ini berfokus kepada kenangan masa lalu anak muda dan masa depan yang ingin dicapai oleh anak muda tersebut.

Flavor of Youth, bagi kalian yang penasaran tentang gambaran dan visual film ini, kalian bisa cek trailernya di bawah :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *