Review Stranger Things Season 1 Recap | Drama Investigasi dengan Unsur Supranatural

Review Stranger Things Season 1 Recap

Awal mula menonton film besutan The Duffer Brothers ini dipenuhi oleh rasa penasaran, lain dari itu suasana dalam film yang bersetting pada tahun 1980an membuat kita kembali bernostalgia. 

Mulai dari gaya berpakaian, gaya rambut, bermacam mobil yang ada pada era tersebut dan secara totalitas juga dari arsitektur dan bangunan bangunan yang disuguhkan.

Kembali lagi sebenarnya, film ini berlokasi syuting di Jackson, georgia dan tentu ke semua properti sudah jelas masih mempertahankan gaya gaya old school era 80an. Kita rambah sedikit lagi tema pembicaraan, membahas tema dan konsep cerita. Misteri dengan diselipkan konsep sci-fiction yang secara totalitas telah dibungkus dengan porsi benar benar pas.

Kenapa saya katakan seperti itu, bisa kita tonton di episode awal. Bagaimana sang sutradara mencoba membenamkan tanda tanya dengan samar samar kepada penonton. Konflik secara garis besar telah disodorkan pada awal mula episode pertama.

Namun nyatanya, Penonton tidak sekonyong konyong diberikan clue pada episode awal, bahkan mirisnya penonton akan berkesimpulan “ini merupakan film apa sebenarnya?” Sedangkan sebagian penonton lagi akan hype kejang-kejang dengan misteri yang begitu gelap dan ambigu.

Kita geser sebentar kebagian lain topik pembahasan, yakni aktor dan aktris yang berperan dalam film keren ini. Sebenarnya bagian ini sudah sedikit di singgung di postingan sebelumnya. Tapi baiklah kita rinci lagi, Pertama kita bahas ke lima bocah yang turut memegang kendali dalam konflik cerita :

Review Stranger Things Season 1 Recap
Kiri-ke-kanan

ke empat bocah ini merupakan sahabat karib yang tergila-gila dengan permainan Dungeon and dragon yang sedang popular kala itu, mereka tidak sengaja nantinya dipertemukan dengan Millie Bobby brown sebagai Eleven yang memiliki beberapa hal yang tersembunyi yang bakal mengubah drastis kehidupan mereka.

Millie Bobby brown sebagai Eleven

 

Setelah itu ada Natalia Dyer sebagai Nancy dengan kehidupan sekolah nya juga. Hanya saja kehidupan nancy lebih mengarah kepada pencarian cinta pada awalnya, namun kesemua berubah ketika nancy mulai mengenal Jonathan Byers (Charlie Heaton) dan mengetahui sosok apa yang bakal mereka hadang nantinya.

Review Stranger Things Season 1 Recap
Nancy dan Jonathan

Karakter lainnya adalah kepala polisi bernama Chief Hopper dibintangi oleh David Harbpur (Hell boy). Sisi menarik lainnya juga terletak pada karakter polisi ini. Kehidupannya yang amburadul dan latar belakang kehidupan yang telah mengacaukannya, sehingga pada akhirnya nanti karakter ini menjadi tali penarik terhadap karakter lainnya. (Whats?? Ngomong apa sih ini).

 

Review Stranger Things Season 1 Recap
Chief Hopper dibintangi oleh David Harbpur (Hell boy)

Kembali lagi, “Apakah ini film monster? Atau film pemburu zombie atau hanya film petualangan anak anak kecil?” barangkali seperti itu kesimpulan yang bakal hadir di kepala penonton.

Namun nyatanya di episode kedua pertanyaan tersebut tak lekas di jawab. Lebih hebatnya lagi menurut saya, sang sutradara disini mencoba tidak tergesa gesa memunculkan apa sebenarnya yang disembunyikan sedari episode pertama. Wah, ini memang film paling sabar dan paling misterius.

https://www.youtube.com/watch?v=XWxyRG_tckY

Lebih berasa ke film Trilogi untuk tiga episode awal yang penuh dengan rasa was-was dan kejutan yang tak kunjung di harapkan. Mulai dari pengenalan karakter Pada episode pertama yakni Chapter One: The Vanishing of Will Byers, pengenalan konflik pada Chapter Two: The Weirdo on Maple Street, hingga penyelesaian konflik tersebut – meski hanya sementara – pada Chapter Three: Holly, Jolly. Apalagi episode ketiga ini ditutup dengan soundtrack Heroes-nya Peter Gabriel yang sangat powerful – dan terbilang terlalu epik dalam skala film serial.

Sementara itu mulai dari episode keempat hingga kedelapan bergerak layaknya film serial pada umumnya namun atmosfir was was masih saja terasa. Lima episode terakhir ini selalu diakhiri dengan adegan hook yang akan membuat kita spontan untuk melanjutkan ke episode berikutnya.

Chapter Four: The Body dan Chapter Five: The Flea and the Acrobat memang penonton akan mengetahui lebih banyak tentang misteri dunia paralel yang disebut dengan Upside Down. Nah, bagian ini adalah yang menarik, penjelasan konsep dunia paralel yang mana seolah olah bisa di terima. Namun tetap saja Dunia paralel masih bersifat fiksi secara nyata.

Penantian untuk melihat rupa monster yang selama ini menjadi momok pun akan terbayar kontan di Chapter Six: The Monster, di mana penantian tersebut tidak akan sia-sia.

Kembali lagi, menurut Rasssian sendiri bagian yang paling menarik adalah bagaimana sang sutradara menyematkan teori dunia paralel ke dalam serial ini. karena itu juga serial ini bertema science fiction, meskipun bersetting di tahun 80an.

Lain dari itu, penampakan monster yang telah sabar diperlihatkan sedari awal lumayan membuat merinding. Bagaimana Monster tersebut menyelinap dari dunia paralel ke dunia mereka dengan melalui celah-celah sobekan dimensi. Seperti salah satunya bagian yang paling was-was ialah ketika si monster keluar dari cahaya lampu atau sekonyong-konyong keluar dari dinding. Bukan karena hawa horor, tetapi adegan-adegan jump-scare yang lumayan membuat penonton terkejut dan menjadi nilai plus serial ini.

Duffer Brothers mengembangkan serial ini sebagai gabungan drama investigasi ditambah dengan unsur supranatural, menetapkan kerangka waktunya pada tahun 1980an dan menciptakan budaya pop pada dekade itu. Beberapa tema dan aspek pengarahan terinspirasi dan secara estetis diinformasikan oleh karya Steven SpielbergJohn Carpenter dan Stephen King, termasuk beberapa film, anime dan permainan video.

Namun setelah sampai di penghujung season pertama, meski telah melahirkan kelegaan terhadap penonton tetapi penonton tidak akan di beri ruang untuk tenang dan merasa bahgia. Ada hal kecil yang membuat penonton bakal memikirkan bagaimana sekiranya nanti? Penonton bakal terperanjat karena ada salah satu scene yang akan membuka kesempatan untuk melanjutkan cerita ke season 2.

Nyata season 2 juga telah rilis bahkan telah selesai sekalipun. Waduh, apakah season 2 akan sekeren serial season 1 nya? siap-siap marathon lagi deh. Bagi kalian yang sudah nonton bisa berbagi sensasi dan hal seru perihal bagaimana kelanjutan cerita Stranger Things ini di kolom komentar.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *