Review Kupu-kupu bersayap gelap puthut ea | Kumpulan cerita yang sangat menggugah

Review Kupu-kupu bersayap gelap puthut ea

Buku Kupu-kupu bersayap gelap puthut ea ini merupakan buku kumpulan cerita yang terbit pertama kali pada maret 2006, dan yang saya miliki ini merupakan cetakan kedua februari 2016 yang diterbitkan oleh buku Mojok. Geser bawah kuy !

Buku ini memiliki bahan cerita yang ringan dengan ketebalan halaman 165, pantas saja buku ini bisa dibaca di segala kondisi dengan ceritanya yang tidak terlalu berbelit-belit. Hal aneh itu adalah buku ini berhenti mengambil langkah selama 10 tehun, apa pasal ? Puthut ea memang seringkali tak acuh dengan karya-karya nya.

Review Kupu-kupu bersayap gelap puthut ea
BackCover Buku Kupu-kupu bersayap gelap puthut ea cetakan ke-2 Februari 2016

Buku Kupu-kupu bersayap gelap puthut ea ini sangat bagus padahal, setiap kumpulan cerita yang di suguhkan tidak terlalu panjang, porsinya pas dan ceritanya sendiri sangat dalam. Hal-hal yang menyeruak dan yang diam-diam bersembunyi di kehidupan sehari-hari diangkat di dalam buku ini. Tak khayal disetiap cerita kita akan dikejutkan dengan hal-hal yang tak terduga.

Buku ini sudah lama saya baca tentu di tahun 2016, jadi agak samar untuk saya review, maka dari itu juga saya baca ulang beberapa cerita untuk di berikan review. Melihat juga dari situs Mojok buku ini termasuk yang laris dan apakah sudah memasuki terbitan ke-3 atau ke-4 saya juga belum tahu, yang intinya adalah buku ini pantas untuk di review.

Mari kita Review Kupu-kupu bersayap gelap puthut ea secara santai. Buku ini memiliki 13 cerpen di dalamnya yang setiap cerita memiliki pondasi dasar masing-masing, tidak memiliki setting yang sama namun dari genre beberapa cerita saya temui maksud cerita adalah kekejian manusia yang telah di rupa sedemikian halus. Sehingga kita menyadari permasalahan yang diangkat memang riil dan ada terjadi, dan yang tidak kita sadari di awal membaca adalah setiap cerita adalah sangat keji dan kejam adanya.

Bagaimana tidak, di cerpen pertama “Laki-laki yang Tersedu” kita dihadapkan dengan kisah seorang wanita yang sangat tertekan dan kemudian di pertemukan dengan lelaki yang selalu menghujani kehidupannya dengan kekejaman. Setiap hari tersakiti dengan berbagai macam cara yang kemudian disudahi dengan persetubuhan yang tidak mengenakkan.

Namun setelah hidup sendiri dan dipertemukan dengan lelaki lain yang baik dan sungguh mulia setiap perbuatannya, justru setelah itu dia yang menolak kehadiran laki-laki baik tersebut. Entah apa yang dipikirkan namun disitulah muasal Laki-laki yang tersedu. Bisa dilihat barangkali wanita ini trauma disakiti dan haus ingin memberikan rasa sakit, menurut saya.

Dicerpen kedua yakni “Kenanga”, cerita mengalir dengan rendah diri dan bijak. Didalam cerita mengisyaratkan kita untuk tidak meremehkan apa yang dilakukan oleh orang lain, sekalipun itu adalah hal kecil dan tidak berarti bagi kita. Menghargai intinya, menghargai apa yang dilakukan setiap orang.

Didalam cerita kita melihat seorang kakak yang begitu mencoba bijak terhadap kelakuan adik perempuannya. Pada akhirnya terjebak pada permainan waktu dan nafsu yang sudah tak terbelenggu kehadirannya. Secara utuh menurut saya cerita ini juga menghadirkan sisi keji kemanusiaan meskipun telah dipoles sebegitu halus yang mana di akhir cerita sangat tragis.

Dan pada cerpen “Rasa Simalakama”, puthut ea juga menyodorkan cerita tentang kasih sayang orang tua, kebijaksanaan orang tua dalam membesarkan anaknya. Namun bukan itu permasalahan nya, permasalahan nya yakni cinta berbeda agama. Segala cara sudah di coba untuk saling melupakan namun tetap dipertemukan oleh tuhan. Sayangnya perbedaan agama ini lah yang menjadi konflik tebal dalam cerita ini, bagaimana mensiasati perbedaan ini dihadapan orang tua masing-masing.

Namun banyak pembelajaran yang bijak kita ambil di cerita ini, bagaimana memperlakukan hukuman kepada seorang anak yang telah bertingkah bodoh semena-mena, yang intinya adalah bukan memberikan hukuman tetapi memberikan pembelajaran. Memaknai setiap kebodohan yang telah dilakukan agar tidak terulang.

Cerpen “Sesuatu Telah Pecah di Senja itu” merupakan cerita yang paling pamungkas menurut saya. Bagaimana tidak? Ceritanya sangat menggetirkan, di awal cerita sangat rendah diri dan perlakuan yang sangat dalam disetiap pergerakan tokoh.  Diawali dengan cerita yang sayup-sayup bijaksana dan peran cinta yang dilakukan tokoh ini dalam setiap hal :

Mendadak semuanya menjadi begitu penting bagiku. Caranya menyingkirkan dengan sabar duri-duri ikan di piringku, suaranya ketika melantunkan doa, wajahnya ketika diam memikirkan sesuatu. Ah, ia selalu seperti itu. Sama dalam hal berpikir atau marah: diam. Dengan arah mata ke bawah tertuju pada pucuk hidung dan kedua tangannya bertemu di mulut, seperti tengah membungkam suara.

Tentu saja cerita ini sangat teramat dalam, yang pada akhirnya berujung pada tangisan, dada yang dibuat sesak seketika dan bagaimana sesuatu hal yang tak terduga itu ada dan terjadi dengan isyarat-isyarat yang rentet.

Sekian dulu Review Kupu-kupu bersayap gelap puthut ea, yang pastinya buku ini sangat layak untuk dibaca, karena di setiap cerita ada begitu banyak pembelajaran dan makna hidup, rendah diri dan memaknai disetiap kejadian-kejadian. Juga tak luput dari cinta yang menggebu, birahi yang tak tertahan kan, dan kebengisan-kebengisan perlakuan manusia yang tak layak di sebut manusia lagi. Buku ini rekomendasi sekali, termasuk salah satu buku kumcer terbaik bagi saya.
Review Kupu-kupu bersayap gelap puthut ea

Sangat menarik memang, membaca karya puthut ea. Kalian juga bisa melihat review saya tentang Buku-buku puthut ea lainnya:

4 Balasan untuk “Review Kupu-kupu bersayap gelap puthut ea | Kumpulan cerita yang sangat menggugah”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *