Pendakian Gunung talang ini Kami lakukan pada bulan oktober 2017, mengingat sudah masuk musim hujan, namun syukurlah ketika kami mulai mendaki hingga sampai ke atas puncak cuaca sangat mendukung.
Ini juga merupakan pengalaman pertama kami dalam mendaki Gunung Talang, dengan awalan dan proses pendakian yang terbilang bersahabat, pantas saja gunung ini menjadi favorit para pendaki. Geser bawah kuy!
Gunung Talang dengan ketinggian 2597 mdpl, merupakan salah satu gunung berapi aktif nan menawan di Sumatera Barat, yang terletak di Kabupaten Solok, berjarak sekitar 10 km dari Taman Arosuka Solok atau kurang lebih 40 km dari Kota Padang ke arah Alahan Panjang Solok selatan. Gunung bertipe stratovolcano ini cukup aktif meletus, dari 1833 hingga terakhir tahun 2007.
Pendakian melalui Air Batumbuk yang baru resmi dibuka tahun 2013, namun ada juga jalur lain yakni melalui jalur Bukik Sileh yang terbilang sulit.
Sebagai perbandingan, melalui jalur Air Batumbuk hanya butuh waktu sekitar 3 jam, start dari pos sekretariat pendakian hingga sampai ke area camping ground di cadas, dengan medan treking yang relaif mudah.
Sedangkan melalui kalur Bukik Sileh disebut butuh waktu setidaknya 4-6 jam, start dari Bukit Sileh, kabupaten Solok, langsung menuju puncak, dengan medan treking yang jauh lebuh berat.
Jalur pendakian yang mudah, gunung yang relatif rendah, jarak yang dekat dari pusat Kota Padang, pemandangan memikat sepanjang perjalanan, dengan hamparan kebun teh dan pemandangan yang menakjubkan dari puncaknya, menjadikan gunung talang jadi favorit baru para pendaki.
Dari Kota Padang, rute untuk mencapai gunung Talang melalui jalan raya Padang menuju kabupaten Solok. Sesampai di Simpang Empat Arosuka sebelum Polres Solok, belok ke kanan menuju Alahan Panjang atau Kota Solok Selatan.
Sepanjang jalan pengunjung akan disuguhi pemandangan kebun teh. Sekitar 10km dari simpang ini kita akan temui plang besar yang menyatakan “Jalur PendakianGunung Talang”.
Setelah anda memasuki belok kiri sesuai dengan plang pernyataan pendakian Gunung, kita akan berjalan kira-kira 100m dan akan ada Toko penyewaan peralatan kemping jika pengunjung tidak membawa peralatan atau terlupa membawa perlengkapan.
Jika membawa motor atau mobil bisa dititpkan di Pos sekretariat. Biaya pendaftaran Rp. 10.000/orang, kendaraan para pendaki tidak diperbolehkan dibawa ke gerbang Base camp, karena bakal menyulitkan panitia dalam mengawasinya.
Sepanjang perjalanan dari pos sekretariat menuju gerbang base camp, melewati hamparan kebun teh yang berundak berlapis hijau indah, dengan medan yang mudah dilalui dengan berjalan kaki. Sekitar 30 menit perjalanan kita akan sampai pada gerbang base camp.
Jalur pendakian dari gerbang base camp hingga ke shelter 1 mulai menanjak tapi tergolong sangat bagus, bersih. Hanya saja mulai dari shelter 1 hingga batas pintu rimba, jalan cukup berlumpur di saat hujan lebat.
Sesudah shelter 1 jalan makin menanjak, tapi tergolong bisa ditaklukkan. Setelah memasuki rimba, medan pendakian mulai lembab,licin, akar-akar pohon, kadang melalui penghalang pohon tumbang. Di sepanjang jalan rimba ini, khusunya musim panas, akan banyak kita temui markisah.
Mendekati cadas tempat camping ground, vegetasi mulai berubah, satu-satu ditemui bunga edelwis tapi tidak terlalu subur. Edelwis yang subur bisa ditemui cukup banyak dijalur pendakian dari camping ground menuju puncak.
Untuk menuju camping ground sendiri jalan terilang menukik, namun itu hanya berdurasi singkat, bebatuan yang bertebaran sehingga sangat jelas bahwa kita akan mencapai camping ground.
Kita bisa lihat sendiri tenda-tenda yang bertebaran disana-sini, bahkan begitu banyak makhluk diatas sini. Untuk hari-hari Weekend bisa mencapai 200-300 orang pendaki.
Dicadas ini lah para pendaki biasanya berisitirahat semalam, untuk melakukan summit keesokan paginya. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dari area perkemahan di cadas menuju puncak 2597 mdpl. Tinggal dihitung saja waktunya untuk melihat matahari terbit dari puncak.
Salah satu ciri khas pendaki di Sumbar, selain keramahannya dengan panggilan “pak” dan “Buk”, etika sosialnya perlu ditingkatkan. Ini kalau boleh sedikit mengkritik, kebanyakan pendaki akan menyanyi-nyanyi atau berteriak-teriak tidak jelas semalam suntuk.
Suara bising masuk dalam tenda seperti toa, teriakan-teriakan tidak jelas, itu semua membuat yang lainnya tidak bisa istirahat, padahal keesokan paginya akan summit.
Nice.. Apakah kebun tehnya milik penduduk lokal, atau sebetulnya dikelola negara melalui BUMN?
adakah disana tersedia jasa pemandu dan berapa tarifnya?
Untk jasa pemandu saya kurang tahu. Tapi kebanyakan orang dari sumatera barat sudah pernah mendaki gn.Talang. Tinggi gunung dan rutenya juga pas untuk pemula yang mencoba-coba mendaki. Normalnya durasi mendaki memakan waktu sekitar 3 jam…
Saya rasa kebun teh tersebut dikelola negara melalui BUMN karena mengingat cakupan luas nya… Hmmm !