Bercerita tentan seorang pendaki yang sangat ingin menaklukan Tibet, Heinrich Harrer di perankan oleh Brad Pitt dan partnernya Peter(David Thewlis). Heinrich kala itu meninggalkan istrinya yang sedang hamil 5 bulan demi impiannya untuk mendaki Tibet dalam kurun waktu 4 bulan mendatang.
Mendengar judul film ini mungkin ada dari kalian yang tidak terlalu tertarik atau ada yang berspekulasi film ini akan datar saja tanpa konflik yang mebuat penontonnya menjadi terkesima. Mengira alur cerita bakal monoton.
Tentu saya akan bantah bahwa kalian salah besar, karena saya sendiri telah menonton. Terlebih ini film dengan tokoh utamanya yakni Brad pitt, kalian tahu sendirilah kiprah Brad pitt sebagai aktor di dunia hollywood, bukan main-main peran yang ia lakoni. Sebelumnya film ini juga telah saya ulas sedikit di “5 Rekomendasi Film Brad Pitt yang Wajib ditonton”.
Bersetting pada 1939 ketika lambang-lambang nazi masih berseliweran dan perang antar negara masih berkecamuk. Heinrich dengan ego yang sangat tinggi dan sifat keras kepalanya rela meninggalkan istrinya untuk sementara waktu, padahal istrinya dalam masa sangat membutuhkan nya perihal kehamilan.
Heinrich sendiri bisa dikatakan pemanjat tebing professional karena nantinya ada scene yang mana ia memperagakan foto-foto kemenangan dan kliping kliping yang membahas bagaimana ia membanggakan negara asalnya dalam kompetisi panjat tebing.
Ketika menaiki kereta menuju tibet seorang pemandu bernama Peter (David Thewlis) memperkenalkan diri dan akan menjadi partner henrich nantinya ketika mendaki. Nyatanya ini tidak hanya sekedar film tentang pendakian, justru scene tentang pendakian sangatlah minim.
Nanti ketika mendaki mereka terhalang oleh cuaca yang tidak mendukung. Akhirnya kelompok yang lain dan pemandu Heinrich memutskan untuk turun kembali namun Heinrich keras kepala yang akhirnya menyerah juga karena tidak mungkin melanjutkan pendakian seorang diri.
Ketika perjalanan turun inilah mereka ditangkap oleh polisi india, karena heinrich dan anggotanya berkebaangsaan jerman, sedang saat itu jerman menyatakan perang dengan india dan beberapa negara lainnya. Meskipun kebangsaan heinrich sebenarnya bukanlah jerman tetapi irlandia, tetapi bukti yaang tertera pada paspor henric tidak bisa dibantah.
Salah satu hal yang menarik dari film ini yaitu tokoh utama tidak serta merta dihadapkan pada satu tujuan dan gila-gilaan terhadap tujuan yang satu tersebut. Mulanya ingin menaklukan Himalaya tetapi malah tersandung dengan masalah lainnya.
Begitu tertangkap polisi dan dipenjarakan, keinginan heinrich satu-satunya ialah keluar dari penjara, bagaimanapun caranya. Heinrich berkali kali mencoba kabur dan berkali kali juga tertangkap kembali, hingga diasingkan dari tahanan yang lain. Terhitung 3 tahun sudah ia dipenjara dan akhirnya ia mengikuti rencana pemandu nya tersebut untuk kabur dari penjara tersebut dan akhirnya berhasil.
Oh ya sedikit terlupa, ketika masih didalam penjara heinrich mendapat surat dari istrinya dengan pernyataan mengakhiri hubungan mereka. Istri nya telah menjalin hubungan dengan lelaki lain yang lebih mengerti akan kebutuhannya. Surat istrinya itulah yang menjadikan keinginan henric untuk pulang segera ketanah airnya menjadi sirna.
Ketika berhasil kabur dari penjara, henric hanya ingin bertahan hidup dengan menjejaki tanah tibet dan sekitarnya, berjumpa dan mencoba membaur dengan masyakat-masyarakat lokal yang terisolasi dan tak lupa pula tentunya dengan budaya-budaya tibet yang sangat khas. Juga bagaimana penolakan beberapa masyarakat tibet tersebut terhadap mereka karena bagi mereka orang asing ataupun pendatang merupakan ancaman dan perusak tatanan kehidupan mereka.
Jadi, tak mungkin saya ceritakan dengan detail semuanya. Beberapa fase intinya seperti ini, heinrich melakukan pendakian—di penjara— kabur dan berkelana didaerah tibet—heinrich terlunta lunta di daerah sekitaran tibet—hentic menetap didaerah suci tibet…
Hingga heinrich dan partnernya tersebut diterima cukup lama di sebuah daerah suci bagian tibet. Menetap disana sampai suasana perang berakhir. Disana heinrich tidak hanya cuma cuma untuk tinggal tetapi beberapa misinya yakni mengenalkan budaya luar kepada raja yang masih sangat muda tersebut. Konflik pun menghampiri, cina mencoba menjarah kawasan suci tersebut.
Tokoh yang diperankan oleh Brad Pitt ini awalnya bukanlah tokoh yang baik, maksudnya sifat yang diperankannya itu memiliki ego yang tinggi, jerk alias kurang ajar, dan angkuh. namun seiring berjalannya alur cerita tentulah tokoh utama ini mafhum dan bijak.
Alur ceritanya sendiri cenderung maju, satu arah. Tetapi kita nantinya juga bakal dihadapkan pada beberapa adegan flashback yang tidak terlalu berpengaruh besar terhadap jalan cerita. Karena rilis pada tahun 1997, menjadi nilai plus untuk penonton millenial sekarang menyelami bagaimana budaya orang orang disekitaran Tibet di era tersebut. Dibalik dua tokoh utama yang saling berseteru dan memiliki perbedaan pendapat tesebut, landscape alam liarnya pun sangat memanjakan mata penonton.
Sekian dulu Review Film Seven Years in Tibet yang merupakan sebuah film perjalanan yang sangat panjang. Terlebih Film ini sendiri juga merupakan berdasarkan kisah dari seorang pendaki yang bernama Heinrich Harmer. Rekomendasi sekali untuk ditonton pastinya.
Baca juga ulasan tentang Review maupun rekomendasi film dan buku dari Rasssian lainnya: