Sicario Day of the Soldado merupakan film aksi kriminal dengan kesan dark thriller, dimana penontonnya akan dibuat tercekat selama aksi penuh teror berlangsung.
Tokoh utama tidak jauh berbeda dengan Sicario film pertamanya, yakni Josh Brolin (Thanos di Avenger Infinity War) dan Benecio Del Toro, serta tokoh baru Isabela Moner (Transformer The Last Knight) juga menjadi kunci akan bagaimana cerita berlangsung nantinya. Akting dari Isabela Moner terbilang mampu menaikkan bagaimana ketegangan selama aksi pertempuran berlangsung. Tak jauh berbeda gaya akting nya dari Transformer The Last Knight yang selalu memberikan tekanan terhapap suasana yang emosional.
Sedangkan karisma Brolin dan Del Toro begitu kuat hingga mereka menguasai momen apapun saat muncul di layar. Gaya tak acuh karakter Matt diperankan Brolin yang pernah ke markas dengan sendal jepit tak lagi akan kita ingat, sebab Brolin kali ini lebih serius. Misi adalah prioritasnya, tapi ada sedikit nuansa pemberontakan yang terasa di dalam dedikasinya. Sementara Del Toro, aktor ini mampu berbuat banyak tanpa perlu banyak bacot. Ia hanya perlu berdiri lalu menatap tajam, dan kita akan bergidik. Ia adalah pembunuh yang efektif, dan ia sukses membuat aksi membantai orang terlihat keren.
Isu yang diangkat pada film ke dua nya ini menyinggung problematika imigran gelap yang masuk ke dalam negara amerika. Didalam imigran yang mencoba bertahan hidup, ada juga imigran dengan aksi terorisnya yang coba menampakkan dan menyudutkan agama islam dengan aksi bom bunuh dirinya.
Namun aksi teroris ini bukanlah isu besar yang akan menjadikan klimaks pada film. Kembali lagi pada film pertamanya yang menyematkan kesan balas dendam dengan setuntasnya, begitupun pada film keduanya ini. Tetapi aksi balas dendam dan klimaks pada film pertamanya yang bisa dikatakan sangat keji tersebut belum tuntas sampai ke akarnya. Sehingga menjadi konflik yang sangat pekat selama cerita ke dua ini.
Agak susah dijelaskan bagaimana lajunya jalannya cerita. Melalu Imigran gelap tersebut terjadi beberapa hal yang tak diinginkan terhadap kawasan amerika, seperti salah satu yang disebutkan tadi yakni Bom bunuh diri dan juga ada penyelundupan Narkoba. Yang paling tidak diingikan bagi pemerintah Amerika yakni Imigran-imigran gelap yang berseliweran di negara Amerika.
Pemerintah kemudian menghubungi seseorang yang patut dihubungi saat mereka harus melakukan pekerjaan kotor: Matt Graver (Josh Brolin). Misi Matt adalah menculik Isabel Reyes (Isabela Moner), anak gadis dari seorang bos kartel yakni Carlos Reyes, lalu membuatnya terkesan sebagai aksi dari kartel sebelah. Dengan begini, mereka akan saling menyalahkan, dan otomatis akan saling bantai lewat perang antar kartel. Pemerintah Amerika bisa ongkang-ongkang kaki. Rencananya sih begitu.
Untuk melakukan rencananya itu, Matt merekrut kenalan lamanya, Alejandro (Benicio Del Toro) yang juga punya dendam lama kepada sang bos kartel, Kebetulan. Tentu saja, semua tak berjalan dengan lancar. Terlebih saat sebagian besar polisi Meksiko ternyata digaji oleh kartel. Saat situasi menjadi kacau, pemerintah Amerika bermaksud cuci tangan. Tapi tim Matt dan Alejandro sudah terlanjur melakukan dan ketahuan.
Sementara itu di bagian lainnya, kita diperkenalkan dengan Miguel (Elijah Rodriguez), remaja Amerika berdarah Meksiko yang tinggal di perbatasan. Ia direkrut oleh kartel sebagai salah satu eksekutor penyelundupan manusia. Tentu saja, nanti petualangan Miguel akan bersilangan dengan karakter utama kita. Momen ini dimaksudkan untuk memberi dampak emosional yang lumayan tajam. Subplot mengenai Miguel terasa sedikit mendistraksi, padahal ini berperan penting nantinya.
Sesuai jalan cerita, ini bukanlah sebuah film yang penuh dengan aksi tiada henti layaknya film-film yang bertemakan agen dan mata mata. Barangkali suasananya saja yang mencekam dan beberapa aksi yang disuguhkan dapat dirasakan telah di kotak kotakkan, telah diatur waktunya sedemikian rupa.
Bagi rasssian sendiri sangat merasakan bagaimana pasang surutnya ketegangan dari aksi yang coba disuguhkan pada film ini. Seketika penonton akan menelan ludah dan tidak mengedipkan mata sekalipun bagaimana aksi tembak-tambakan yang berlangsung, setelah itu tiba tiba masuk kedalam adegan perdebatan dialog yang bakal menurunkan rasa kagum dari penonton.
Jadi bagi kalian yang menonton film pertamanya dan membandingkan dengan film keduanya ini, bakal merasakan bagaimana kurangnya kesan suasana yang misterius dan mencekam. Sebetulnya, sulit membayangkan bagaimana film semacam Sicario bisa menghasilkan sekuel. Namun sang sutradara pandai mengemas barang receh. Disini, ia bahkan ia mampu menge-set kemungkinan baru yang menjanjikan sesuatu lebih besar yang akan datang.
Sekian dulu Review Sicario Day of Soldado yang barangkali masih ada yang bingung bagaimana jalan ceritanya berlangsung. Intinya Isabela anak dari salah seorang kartel Meksiko di culik oleh Tim Matt dari amerika dan Isabela sendiri tidak tahu siapa yang menculiknya. Setelah itu Tim Matt tersebut membuat seolah-olah isabela di culik oleh kartel lain namun rencana tersebut amburadul karena beberapa hal. Ceria bakal lanjut di sekual berikutnya yang akan terlihat lebih kelam dan kejam, karena melihat bagaimana endingnya pertemuan antara Alejandro dan Miguel.
Baca juga artikel yang tak kalah menarik lainnya :