Review Film Solo: A Star Wars Story (2018) | Perjalanan Sang Pemberontak Antar Galaksi

Review Film Solo: A Star Wars Story

Film yang bergenre petualangan fiksi ini merupakan spin-off dari sequel nya yang melegenda yakni Star Wars, yang telah sampai pada seri ke-9 dan tetap berlanjut entah sampai yang keberapa.

Sebelumnya ada Rogue One yang menjadi spin-off dan menjembatani cerita Star wars yang dari prequel ke sekuelnya. Lumayan menarik karena
cerita berkutat kepada perjuangan dan aksi heroik para pahlawan yang sama sekali tidak pernah disinggung dan dibahas keberadaannya.

Dan sekarang keberadaan Han solo lah yang di ekaplorasi, karena menarik juga menyingkap tabir tokoh manusia pemberontak ini. SOLO mengambil cerita sepuluh tahun sebelum STAR WARS: A NEW HOPE (1977), yang artinya kisahnya sebelum trilogi Star wars terjadi. Kisahnya menceritakan petualangan Han Solo saat bagaimana dia bertemu dengan sahabat dan co-pilotnya Chewbacca.

Solo sendiri merupakan karakter yang bisa dikatakan ikonik, meskipun maskot star wars adalah Dart vader dan beberapa pahlawan Jedi, tetapi Solo memiliki andil yang lumayan kuat dalam sejarah Star Wars.

Melalui berbagai petualangan yang sangat menggairahkan dan sekaligus menantang, menjadikan Film Han Solo sangat bisa dinikmati, setidaknya bagi sebagian kalangan. Beberapa geek Star wars malah ada yang memberikan cuitan bahwa film tersebut tidak sesuai ekapetasi.

Namun bagi rasssian, film ini menjadi dasar bagi beberapa unsur cerita Star wars. Kita bahas dulu dari segi tokoh. Han solo yang diceritakan disini merupakan versi muda dari yang telah nampak pada film-film Star wars sebelumnya. Diperankan oleh Alden Ehrenreich yang berusaha keras menyesuaikan aktingnya dengan gaya Harrison Ford yang telah menua.

Review Film Solo: A Star Wars Story
Kiri– Han Solo yang di perankan oleh Harrison Ford di Star Wars Awakening | Kanan– Han Solo di perankan oleh Alden Ehrenreich.

Salah satu menjadi hal menarik bagi rasssian adalah kehadiran Emilia Clarke yang menjadi kekasih pujaan Han solo muda. Barangkali Emilia clarke sangat diterima berperan sebagai Qi’ra dan sukses menaikkan popularitas film ini mengingat kepopulerannya di serial Games of thrones.

Review Film Solo: A Star Wars Story
Kiri– Emilia Clarke di Games of Thrones | Kanan– Emilia Clarke di Solo: A Star Wars Story

Tokoh yang menarik lainnya adalah Becket yang diperankan oleh Woody Harrelson, seorang pemberontak juga pembunuh bayaran yang perannya sendiri diawal film sangatlah acuh. Setelah itu seiring pasang surutnya cerita tokoh ini menjadi sosok yang kharismatik dan mengajarkan Han solo begitu banyak hal termasuk cara menyelundupkan barang antar galaksi.

Sedangkan tokoh yang bisa dikatakan cool tetapi kurang di ekplorasi adalah Lando Clarrisian di perankan oleh Donal Glover, penjudi ulung yang tak pernah kalah yang ternyata darinyalah pesawat Millenium Falcon berawal.

Nama belakang “Solo” ternyata tak lengket pada Han sedari lahir. Ia hanyalah remaja yang besar di planet kumuh, melakukan apa saja untuk bertahan hidup termasuk dieksploitasi oleh bandit alien. Ketika tidak sibuk melakukan itu, ia menghabiskan waktu dengan pacarnya, Qi’ra (Emilia Clarke). Suatu hari, mereka nyaris berhasil kabur yang nyatanya Qi’ra ditangkap. Sementara Han terpaksa mendaftarkan diri menjadi pilot Kekaisaran, mengIkuti perang dan tidak lama setelah itu malah didepak ke kompi infanteri.

Disinilah ia berkenalan dengan Chewbacca (Joonas Suotamo). Han juga berjumpa dengan Beckett (Woody Harrelson) dan Val (Thandie Newton) yang kelihatannya seperti tentara juga, tapi sebenarnya merupakan kawanan bandit. Melihat ini sebagai kesempatannya untuk membeli pesawat sendiri dan pulang demi menyelamatkan Qi’ra, Han ikut kabur dan bergabung dengan mereka.

Berbagai petualangan yang mendebarkan ditapaki oleh Han ketika bergabung dengan tim Beckett. Menyelundupkan barang-barang penting hingga mendapati tim Becket tidak selamat satu per satu dan alhasil menyisakan Beckett seorang. Chewbacca yang awalnya ingin kembali bersama kelompok ras nya malah lebih memilih Han sebagai partner.

Sebagai film yang bertugas untuk memanjang-manjangkan legenda Han, Solo terbilang menunaikan tugasnya dengan lancar. Beberapan adegan aksinya lumayan memadai, alurnya lumayan koheren. Ditambah adanya scene yang meng-eksploitasi kehidupan kumuh di sudut pedalaman kota-kota dalam seri Star Wars dan tak lupa ekplorasi palnet-planet lainnya sehingga film memiliki cakupan yang luas.

Sekian dulu Review Film Solo: A Star Wars Story yang rilis pada May 2018 yang lalu. Diproduksi oleh Lucasfilm yang telah melegenda sejak tahun 70an dengan awal pembuatan film nya saja pada waktu itu dibuat secara manual. Sukses hingga sekarang dengan berbagai Franchise Star Wars yang layak diikuti, terlebih film yang menceritakan sosok Han solo ini.


Baca juga artikel yang membahas review dan rekomendasi film maupun buku-buku yang menarik lainnya :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *