Tokyo Ghoul Live Action merupakan sebuah film yang diangkat dari serial anime nya yang berjudul sama. Film live action ini rilis pertama kali pada penghujung tahun 2017, barangkali sudah banyak dari kalian yang telah menonton, tak luput dari itu juga bagi kalian yang memang belum sempat menonton versi animenya atau kalian yang tidak suka menonton anime, jadilah ini versi alternative yang sangat layak dinikmati, terlebih action yang disuguhkan sangatlah mencekam. Geser bawah kuy!
Seperti yang telah saya sebutkan di awal, lebih dasarnya Live action ini diangkat dari manga nya sendiri. Karakter, jalan cerita dan cinematic nya memang telah dibungkus secara apik dan menjadi tontonan yang bercita rasa live action yang sangat memukau.
Setiap struktur film memang dibuat secara totalitas, berbeda dengan Live action Fullmetal Alchemist(melimpahkan kekecewaan kepada film yang legendaris). Anime Tokyo ghoul sendiri bisa dikatakan baru. Tema dan konsep cerita yang diangkat pun bisa dikatakan inovatif dan segar akan action. Sedangkan Live action Fullmetal Alchemist bisa dikatakan film gagal dan berbanding terbalik dengan Tokyo Ghoul. Ah, sudahlah membandingkan ke dua film ini.
Secara garis besar Film berkutat tentang keberadaan Ghoul yang sangat meresahkan kehidupan manusia. Ghoul sendiri memang menyerupai manusia namun mereka mempunyai wujud asli dibalik tubuh manusia yang mereka kendali. Namun ada beberapa golongan ghoul yang baik dan saling bertoleransi dan juga ada yang bersifat seperti hewan dan brutal. Dan yang menjadi titik beratnya adalah Ghoul tersebut hanya bisa menikmati daging manusia sebagai makanan. Disitulah yang menjadi gejolak konflik, perseteruan antara pembasmi ghoul dan ghoul itu sendiri tak bisa di elakkan.
Kita bahas terlebih dahulu dari segi karakter, aktris dan aktor yang mengambil bagian dalam film. Tentu dimulai dari bintangnya yakni si Kaneki(Masataka Kubota). Menurut sudut pandang sipemilik blog ini yang telah menonton seri anime nya dengan lengkap, peran Masataka Kubota sekena-kenanya sangatlah sesuai. Mulai dari bentuk tubuh, potongan rambut dan wajah, secara badanlah terlebih dahulu sangat mirip.
Pendalaman karakternya pun sangat luar biasa, emosional dan raut wajah yang tidak berlebihan, pas dengan porsinya. Meskipun ada beberapa menurut teman si pemilik blog ini mengatakan perannya terlalu cool, terlalu ganteng, terlalu berlebihan atau terlalu apalah itu yang pada intinya mengatakan karakter kaneki di live action masih kurang.
Masataka Kubota memang tidak diragukan lagi gaya berperannya, sebelumnya juga menjadi bintang di live action Death Note Series. Film Jepang Hits tersebut bahkan sangat sukses sekali di pasaran. Masataka Kubota berperan sebagai Yagami Light, pasti kalian tidak menyadarinya bukan?
Tetapi bagi kalian yang tidak menyukai anime bisa menyimpulkan sendiri bagaimana si karakter bintang nya ini dalam berperan. Kaneki sendiri merupakan seorang mahasiswa, pencinta buku, pendiam dan diistilah anime nya yakni NETT, yakni orang-orang yang tidak mau berbaur dengan masyarakat.
Kaneki mempunyai seorang teman, satu orang teman yang setia yang cukup baginya, bernama Hideyoshi(Kai Ogasawara) Nongkrong di café anteiku merupakan rutinitas kaneki baik itu sendiri maupun berdua dengan temannya tersebut.
Cerita bermula dari keinginan Kaneki untuk berkenalan dengan Rize(Yu Aoi), saling mengenal satu sama lain, bercerita dan menyatakan kecintaan masing-masing akan membaca buku. Hal tersebutlah yang membuat Kaneki berani untuk selanjutnya mengajak Rize bertemu dan menghabiskan hari bersama. Namun pada suatu malam kejadian naas tersebut menimpa Kaneki. Kejadian tragis tersebut lah yang mengubah kehidupan Kaneki secara garis besar.
Kita bahas karakter Rize Kamishiro(Yu Aoi), ini adalah pembahasan yang menarik bagi saya, karena kawaii(wtf). Diawal melihat keberadaan Yu aoi sebagai Rize memang tidak asing. Baru saya ingat ternyata si doi sebelumnya ada di film trilogi Samurai-X Live Action. Kesan awal yang disampaikan pada film memang sangat indah dipandang. Sesuai dengan karakter Rize, Bentuk badan dan wajah yang benar-benar memberikan kesan cute tetapi nyatanya adalah Ghoul yang namanya sangat tenar di beberapa district.
Agak terkejut karena doi berani mengambil peran Rize dalam Tokyo ghoul. Melihat wajah doi yang bisa dikatakan melankolis romantic yang saya kira doi hanya bakal ada di film-film drama romance. Salut juga, karena perannya memang benar-benar sesuai.
Tentu yang paling salut nya saya adalah kepada pihak film baik itu Direktor maupun produser yang memilih actor dan actress yang hampir kesemua peran memang benar-benar sesuai dengan jalan cerita anime. Di Director oleh Kentaro Hagiwara dan cerita memang murni oleh si pembuat manga nya yakni Sui Ishida.
Selain itu ada karakter Toka Kirishima yang diperankan oleh Fumika Shimizu sangat sesuai porsi. Sifat yang jutek dan acuh, namun sesekali juga memperhatikan Kaneki. Sangat menarik sekali bagaimana keterkaitan Kaneki dengan Toka berlangsung sehingga mereka bisa saling mengerti.