Review Buku Aroma Karsa karya Dewi Lestari

Review Buku Aroma Karsa karya Dewi Lestari

Bahan cerita yang unik hingga berbagai macam genre yang disatu padukan membuat buku ini menjadi sebuah mahakarya yang kompleks. Baiklah, kita Review buku Aroma Karsa karya Dewi Lestari ini dengan detail. Geser bawah yuk

Aroma Karsa terbit pertama kali di tahun 2018 dan memiliki 700 halaman. Wah, tebal ya. Apa ga bosan ketika membacanya? Baiklah, nanti pertanyaan ini akan terjawab dengan sendirinya. Asal muasal Buku ini, telah terbit terlebih dahulu di media digital secara continue. Karena saya agak ngeh membaca buku di media digital sebutlah itu laptop atau smartphone. Karena menurut saya mata bakal cepat dibuat lelah, karena selain membaca kita dihadapkan pada sinar dari display gadget. Jadi saya lebih memilih untuk membaca versi cetaknya.

Jadi karena versi digital nya telah terbit dahulu, otomatis saya tidak menahu. Bahkan pertemuan saya dengan buku ini adalah ketidak sengajaan. Toh ini juga kali pertama saya baca buku Dewi lestari, padahal karya-karya beliau yang terdahulu sangatlah apik, sebutlah itu seri Supernova yang sampai buku ke-6, yang katanya bakal di filmkan dalam waktu dekat ini, selain itu ada Buku Perahu Kertas, Filosopi Kopi dan Madre yang sudah di filmkan. Yang secara keseluruhan Aroma Karsa merupakan buku ke-12 karya Dewi Lestari.  Setelah versi digital komplit, maka keseluruhan isi buku di dafuk menjadi satu dan barulah di terbitkan versi media cetaknya oleh Penerbit Bentang.

Tidak dibutuhkan waktu yang lama bagi saya menyelesaikan buku ini. Nyatanya, 700 halaman terasa singkat. Ini lah kehebatan mbak dee, 700 halaman dan itu memang tidak terasa. Pembaca dibuat tersihir disetiap paragrafnya dan dengan senang hati untuk membalikkan lembar demi lembar.

Aroma Karsa menghadirkan tema cerita yang jarang kita temukan pada novel lainnya. Bercerita tentang dunia parfum, kita sebagai pembaca akan dihadapkan kepada berbagai macam bau-bauan, juga berbagai macam istilah-istilahnya. Genre yang dihadirkan pun cukup kompleks mulai dari romance, mistis, mitologi, dunia astral, menjamah ke settingan kolosal hingga science.

Sinopsis :

Dari sebuah lontar kuno, Raras Prayagung mengetahui bahwa Puspa Karsa yang dikenalnya sebagai dongeng, ternyata tanaman sungguhan yang tersembunyi di tempat rahasia.

Obsesi Raras memburu Puspa Karsa, bunga sakti yang konon mampu mengendalikan kehendak dan cuma bisa diidentifikasi melalui aroma, mempertemukannya dengan Jati Wesi.

Jati memiliki penciuman luar biasa. Di TPA Bantar Gebang, tempatnya tumbuh besar, ia dijuluki si Hidung Tikus. Dari berbagai pekerjaan yang dilakoninya untuk bertahan hidup, satu yang paling Jati banggakan, yakni meracik parfum.

Kemampuan Jati memikat Raras. Bukan hanya mempekerjakan Jati di perusahaannya, Raras ikut mengundang Jati masuk ke dalam kehidupan pribadinya. Bertemulah Jati dengan Tanaya Suma, anak tunggal Raras, yang memiliki kemampuan serupa dengannya.

Semakin jauh Jati terlibat dengan keluarga Prayagung dan Puspa Karsa, semakin banyak misteri yang ia temukan, tentang dirinya dan masa lalu yang tak pernah ia tahu.

Pertama awal membaca buku ini memang agak susah dicerna, dikarenakan nama-nama tokoh yang digunakan terbilang seperti nama orang-orang terdahulu. Setelah itu kita langsung dihadapkan pada nama bau-bauan, seperti bermacam nama bunga dan istilah-istilah yang menyangkut dengan indra penciuman.

Bagian yang menarik bagi saya adalah ketika Mereka tengah melakukan ekspedisi di Gunung lawu untuk mencari tanaman Aroma Karsa, pembahasan ini kira-kira sudah memasuki ¾ halaman buku. Sebenarnya bukan perjalanan mereka ke gunung tersebut yang menarik, melainkan bagaimana Jati dan tokoh yang lainnya tak sengaja memasuki kawasan desa gaib yang telah diwanti-wanti sebelumnya. Desa yang orang bilang hanya ada di dongeng, namun kebenarannya adalah seperiti memasuki dimensi lain.

Dikatakan diceritanya bahwa hutan, pohon-pohon menjadi membesar, dedaunan dan binatang pun membesar. Benar benar memasuki negri fantasy, tetapi gaya berpakaian orang orang nya masih seperti orang lama, menggunakan baju berwarna coklat dengan kain yang diikat pada pinggang seperti batik dan bisa loncat dari pohon ke pohon, melayang. Hal ini mengingatlan saya akan film-film indosiar.

Setelah itu romansa jati dan tanaya suma, ada sebuah adegan ketika jati pergi ke prancis untuk mendapatkan lisensi dan sertifikat ahli parfum, suma mengendap ke tempat tinggal jati yang berada kala itu di ruang lingkup perumahan suma. Ketika suma mengotak-atik kamar jati dan mencari tahu siapa jati sebenarnya, lantas terpikirkan olehnya bahwa dia belum menangkap aroma jati semenjak jati tinggal di lingkungan rumahnya. Jadilah suma mengendus dan menghirup dalam-dalam bantal dan kasur tempat tidur jati, membenamkan wajahnya di bantal-bantal yang digunakan oleh jati. Wah, ini adegan yang agak gimana gitu, agak kerasa birahi.

Namun Totally permasalahan cinta-cintaan hingga bagaimana mbak dee menggambarkan hubungan badan-ranjang, tidak vulgar namun berkesan indah.( Sejauh ini yang vulgar menurut saya “Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas”,”Cantik itu luka”,karya eka kurniawan dan “Raden Mandasia si pencuri Daging Sapi” karya Yusi Avianto).

Asmara. Tidak bisa dipahami, Cuma bisa dirasakan akibatnya.

Tokoh kalau yang membuat saya hype adalah Jati Wesi dan latar belakangnya yang mengundang seribu teka-teki. Pada awalnya tinggal di panti, bekerja full time, sebagai pembersih taman rumah di komplek-komplek, kerja di pabrik dan meracik parfum di toko parfum kecil di sebuah pasar. Agak mainstream kalau saya meyukai tokoh ini.

Sedangkan Tanya Suma, juga memiliki indra penciuman yang setajam Jati, selain itu kecantikan nya yang di umbar-umbar, sesekali juga terlihat bagaimana manja nya ia. Hal ini mengingatkan saya akan sosok Annellies dari “Bumi Manusia” Karya Pram. Ah Sudahlah, sosok perempuan seperti ini juga sangat mainstream untuk di sukai.

Toh saya lebih memilih Tokoh Raras Prayagung, ibu angkat Suma, sekaligus pemilik Perusahaan Parfum terbesar dan termegah yang telah dikenal oleh manca Negara. Dibalik bagaimana pendiskripsian Raras, sebutlah itu sosok yang mentereng, cara bicara dan berpakaian hingga bagaimana ego yang telah berlipat ganda mencoba untuk menghadirkan keinginannya seorang. Dibalik kebaikannya ada ego yang teramat besar. Inilah baru pertama kali saya temukan karakter nan elok namun sekaligus terjahat, terjahat disini maksudnya karena terlalu ambisius terhadap keinginannya sehingga ia lupa pengorbanan orang-orang yang selalu memberikan segala pertolongan terhadapnya.

Ah, buku ini sangat sempurna. Dari segi latar belakang dan karakter, Menceritakan tentang asal-usul kenapa bisa begini dan begitu serta bermacam flashbacks dari berbagai sudut pandang kehidupan masing-masing karakter dibalut dengan sempurna dan tidak bikin pusing. Plot ceritanya memang Twist, cuman tidak terlalu memusingkanlah. Salut juga sih sama bagaimana plot nya dihadirkan.

Yang Kepalang tanggung nya lagi yakni bagiamana eksekusi ending cerita yang dihadirkan. Baru kali ini saya temukan sebuah novel dengan ending cerita seperti ini. Penggambarannya seperti, dibalik rasa lega dan luwes ternyata ada perasaan was-was. Kalian bisa rasakan sendiri deh, makanya wajib baca nih novel.

Akhir kata, apa yang bisa saya sampaikan adalah sangat rekomendasi sekali novel Aroma Karsa ini. Jangan kalian pikirkan bagaimana bakal menamatkan ceritanya karena melihat tebal halaman yang sedemikian rupa. Tapi coba kalian benamkan diri pada ceritanya, baca lembar demi lembar dan rasa kagum juga penasaran bakal ikut menyertakan kalian. Toh, Novel ini sangat bisa dinikmati.
Review Buku Aroma Karsa karya Dewi Lestari

 


Baca juga Review Novel saya yang lainnya yang tak kalah menarik :

6 Balasan untuk “Review Buku Aroma Karsa karya Dewi Lestari”

    1. mungkin karena 700 halaman jadi terasa berat. nyatanya kalau konsep dan bahan ceritanya sendiri terbilang ringan, kk. setelah selesai membaca ini saya dapat simpulkan novel ini bakal di filmkan nantinya.
      Wah, kalau yang ringan2 apa ya? hmm, bisa cek di kategori novel deh, ada banyak pilihan review lainnya, mana tahu ada yang shreekk ! hehe

  1. Ini novel risetnya nggak main-main, Dee Lestari selalu ngerjakan setiap karyanya dengan penuh dedikasi. Jadi, wajar saja hasilnya bisa saya sebut luar biasa. Dee Lestari memang salah satu penulis favoritku, mungkin butuh belajar banyak dari beliau untuk bisa melahirkan karya yang menurut saya layak disebut sebagai masterpiece.

    1. setuju bgt. Sebuah masterpiece ini mah.
      Tp Aroma karsa jd buku pertama mbak dee yg saya baca bro, seperti nya masih belum ada niat utk baca karya lainnya deh.

      Btw, kalo bro rekomendasiin buku mbak dee yg menarik lainnya, bro bakal beri opsional apa buat saya? hehe

      Terima kasih udah mampir bro, seneng punya teman yg juga senang membaca buku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *