We Are Your Friends (2015) Perkenalan tentang Electronic Dance Music

We are your friends berkisah tentang pertemanan dan impian dengan genre drama-musical, jangan salah tanggap dengan genre musicalnya, karena ini lebih ke arah DJ dengan tema musik electronic dance music(EDM) dan latar belakang yang tidak biasa.  Film ini lebih dari sekedar menarik.

Jangan tanya apa yang menarik dari film ini. We are your friends tidak hanya fokus pada satu atau dua tujuan di dalam ceritanya, maksudnya begini, semua unsur cerita, karakter dan konflik memang lebih dekat kepada kehidupan millenial. Why not? karena genre musical yang bakal di eksplore di film ini adalah DJ dan tentang awal mula perjalanan seorang DJ amatir.

Baiklah, rasssian bakal menjelaskan secara bertahap, film We are your friends ini di direktor oleh Max Joseph yang juga menjadi salah satu penulis pada ceritanya. Rilis kali pertama agustus 2015. Wah, sepertinya 2015 sudah termasuk lama. Tapi ini menjadi tontonan wajib bagi para millenial, karena Pertama yakni karena unsur-unsurnya yang bakal lebih dimengerti oleh generasi tersebut.

Kedua, lebih dari unsur. Bukan mengajak menjadi Dj juga tetapi dengan menonton film ini generasi muda bakal memahami bagaimana sepak terjang sebuah usaha untuk memenuhi sebuah impian. Ketiga, unsur pertemanan yang menarik dan tragis, bisa kita ambil pelajaran dari film keren ini.

Bercerita tentang 4 orang sekawan yang masing-masing memiliki impian dan saling terhubung bagaimana mereka mewujudkannya, seperti mendatangkan cewek-cewek ke klub Sosial dan mencoba menjadikan Cole selaku Dj Amatir untuk mendapatkan penampilannya di awal acara. Mereka dibayar untuk itu. Karena bayarannya murah, mereka beralih kerja dengan Paige (Jon Bernthal) yang ketika itu kenalan dari Ollie, ia adalah seorang pengusaha real estate.

Paige bekerja di perusahaan Gold Star Realty Solutions. Mereka berempat
menjadi agen marketing dengan cara menelpon pemilik rumah yang sedang dalam ambang penyitaan oleh Bank. Perusahaan ini membantu mereka agar rumah milik mereka tidak disita oleh bank. Gaji yang diberikan Paige lumayan besar, sehingga mereka berempat betah bekerja dengan Paige.

Lama setelah itu, ketika berada di klub sosial, Cole tak sengaja bertemu dengan James Reed yakni seorang Dj profesional. Mereka berkenalan dan James tertarik dengan talenta yang dimiliki oleh Cole si amatir. Bertemu dengan asisten James yaitu Sophie membuat Cole jatuh hati kepada wanita muda tersebut.

Dari segi alur cerita, We Are Your Friends cenderung santai, tidak lambat dan juga tidak cepat. Setiap momen di scene nya bisa sekali untuk dinikmati. Beberapa scene yang rasssian suka adalah Pertama ketika Cole jogging / maraton untuk menyegarkan fisik dan juga untuk mendapatkan inspirasi. Kedua, ketika Cole di ajak oleh James ke sebuah museum seni, disana ia larut dan tercebur ke dalam fantasi dengan latar belakang musik EDM yang sangat bagus. Ketiga, Cole menjelaskan kepada Sophie tentang spesifikasi musik EDM, BPM dan tone musik yang sebaiknya digunakan pada situasi tertentu.

Film We Are Your Friends ini memiliki konflik yang kalau rasssian katakan cukup berat, memang klise dan sebagian orang mengatakan biasa saja. Dilihat seperti konflik hubungan percintaan antara Cole dan Sophie, Konflik pertemanan yang pada akhirnya mengundang kesedihan dan membuat Cole bersungguh-sungguh untuk menapaki mimpinya, begitu pun dengan teman-temannya yang lain.

Oh ya, rasssian lupa menyampaikan peran yang dilakoni oleh 4 karakter utamanya ini, selain dari Cole. Seperti Mason (Jonny Weston) yang keras kepala, amburadul dan emosional yang tak terkontrol. Setelah itu si pria tampan Ollie (Shiloh Fernandez) yang memiliki skill playboy, dengan mudahnya memikat wanita dan juga memiliki hubungan terselubung dengan beberapa pelanggan obat-obatan terlarangnya. dan yang ke empat ada Squirrel (Alex Shaffer) si cerdas yang tidak begitu banyak bicara, bisa dikatakan pemalu tetapi paling penurut. 

In the end, menurut rasssian sendiri film We Are Your Friends ini jangan sampai terlewatkan bagi kalian kawula muda. Meskipun di dalam scene nya ada nudity dan adegan making-love ya wajarlah karena film ini ada di ranah Hollywood. Lebih dari itu film ini menampakkan tentang pertemanan, perjuangan mewujudkan impian, cinta dan moral hidup.

---

Baca juga ulasan menarik seperti Rekomendasi dan Review film maupun buku lainnya :

• 7 Rekomendasi film tentang Perjalanan atau Traveling | Penuh Makna dan Inspirasi.
• Review Film After The Storm | Cinta bukan sekedar tentang kepemilikan.
• Rekomendasi 7 Buku Kumpulan Cerita yang Wajib dibaca.