Quotes Bumi Manusia Pramoedya Ananta Toer

Quotes Bumi Manusia Pramoedya Ananta Toer

“Jangan anggap remeh manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap music dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput.” (Nyai Ontosoroh, hal.119).

“Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan.” (Jean Marais, hal.52).

“Kau terpelajar, cobalah bersetia pada kata hati.” (Jean Marais, hal.203).

“Suatu masyarakat paling primitive pun, misalnya di jantung Afrika sana, tak pernah duduk di bangku sekolah, tak pernah melihat kitab dalam hidupnya, tak kenal baca-tulis, masih dapat mencintai sastra, walau sastra lisan.” (Magda Peters, hal.233).

“Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri.” (Nyai Ontosoroh, hal.39).

“Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai.” (Nyai Ontosoroh).

“Cerita tentang kesenangan selalu tidak menarik. Itu bukan cerita tentang manusia dan kehidupannya, tapi tentang surga dan jelas tidak terjadi di atas bumu kita ini.” (Nyai Ontosoroh, hal.120).

“Hidup bisa memberikan segala pada barang siapa tahu dan pandai menerima.” (Nyai Ontosoroh, hal.73).

“Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas.” (Bunda, hal.138).

“Melawan pada yang berilmu dan berpengetahuan adalah menyerahkan diri pada maut dan kehinaan.” (Miriam de la Croix, hal.213).

“Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.” (Magda Peters, hal.233).

“Suatu bangsa yang telah mempertaruhkan jiwa-raga dan harta benda untuk segumpal pengertian abstrak bernama Kehormatan.” (Miriam de la Croix, hal.213).


Quotes Bumi Manusia Pramoedya Ananta Toer ini pada dasarnya memang kata-kata mutiara, pembelajaran hidup, atau kata-kata pencerahan yang terkandung di dalam isi cerita novel tersebut. Secara murni di kutip langsung.

Banyak hal pembelajaran yang dapat diambil dari cerita bumi manusia, namun tidak hanya itu, karena novel tersebut juga pekat akan nilai sejarah, jadi kita sebagai pembaca akan terbawa kedalam suasana cerita yang tak karuan dari dunia Minke dan dunia kolonial yang membuat keberlangsungan hidup rakyat indo menjadi semeraut.

Untuk lebih jelas dan detail nya kalian bisa baca sendiri Review dari Rasssian terhadap Buku Fenomenal Bumi Manusia Tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *